Sponsor Advertise

Image and video hosting by TinyPic

Sikap Paskibra

Sikap Paskibra dalam kehidupan sehari-hari
1.   PENGERTIAN
Sikap adalah kecenderungan seseorang untuk bertingkah laku atau berbuat.sikap juga dapat diartikan  sebagai cara memandang suatu hal, sesuatu hal dapat dipandang sebagai hal yang fositif atau negative bergantung pada pilihan kita. Diorganisasi Paskibra kita dilatih untuk memiliki sikap yang fositif sebagai modal dasar kepribadian seluruh anggotanya.
Sikap seorang Paskibra akan selalu selaras dengan tatakrama.tatakrama adalah kebiasaan sopan santun yang disepakati dilingkungan rumah atau keluarga, sekolah, hubungan masyarakat dimana kita berada.
Sopan santun adalah sikap prilaku seseorang  yang merupakan kebiasaan yang disepakati dan diterima dalam lingkungan pergaulan. Sopan santun merupakan perwujudan budi pekerti luhur yang dapat diperoleh melalui pendidikan dan latihan sejak seseorang lahir, terwujud dalam bentuk sikap dan prilaku yang selaras dan serasi dengan kodrat, tempat, waktu dan kondisi lingkungan.
2.   WUJUD SIKAP
1.    Sikap lahir berupa penampilan dan sikap tubuh
Rambut bersih rapi, pakaian rapi bersih, sepatu bersih, mengenakan perhiasan sederhana, tidak merokok, murah senyum, menghargai suasana, badan tegap, sigap, tangkas.
2.    sikap batin berupa kejiwaan
Kebaikan, keberanian, kesopanan, kesantunan, keterbukaan, ketaatan, bijaksana, kreatif inovatif, ke-KAMI-an dan ke-KITA-an.
3.   TIGA SIKAP POKOK PASKIBRA
1.    Jiwa PATRIOTISME (Ing Ngarso Sung Tulodo)
Didepan sebagai teladan
Ø Berbudi pekerti luhur
Ø Membela Negara bila terancam
Ø Memberikan penghormatan kepada bendera Merah Putih
Ø Mempertahankan argumentasi kenegaraan
2.    Jiwa NASIONALISME (Ing Madya Mangun Karso)
Ditengah sebagai pemberi semangat (motivator)-membangun
Ø Menghargai kebudayaan Nasional, kebudayaan daerah, kesenian tradisional
Ø Menyeleksi kebudayaan asing dengan cara tidak asal ikut-ikutan saja terhadap budaya yang tidak sesuai dengan etika ketimuran bangsa kita.
Ø Menghormati peraturan dan kebijakan pemerintah.dan mempersiapkan diri untuk berpartisipasi mendukung program tersebut.
Ø Berfikir positif, kecenderungan untuk memandang sesuatu dari sisi baiknya, jangan dari sisi negatifnya (berprasangka buruk).
3.    Jiwa MILITHANISME (Tut Wuri Handayani)
Dibelakang sebagai pendorong – pelaksana
Ø  Berkarya sesuai dengan bakat, keahlian, dan kemampuan kita.
Ø  Menonjolkan kebersamaan.
Ø  Memperlihatkan kekompakan.
Ø  Menampilkan keindahan secara bersama-sama
Ø  Dedikasi (pengorbanan) yang tinggi.
Ø  Loyalitas (kesetiaan) terhadap organisasi.
4.   SIKAP UTAMA PASKIBRA
Halentri adalah tata cara kehidupan sehari – hari seorang Paskibra
1.   Sikap motorik
a.       Sikap duduk
Ø Duduk sebaikanya tegak, rileks dan tersenyum.
Ø Rapatkan kedua tumit kaki (bagi laki-laki) dan silangkan pergelangan kaki, dengan kaki kanan didepan kaki kiri (bagi perempuan). Letakan tangan di atas paha.
Ø Perhatian tertuju pada satu arah.
Ø Dalam situasi tertentu, misalkan pada saat kenduri diatas tikar atau pada saat tidak ada kursi untuk duduk, sikap duduk menyesuaikan dengan adat kebiasaan setempat.
Ø Hindari sikap duduk jigang, sikap duduk kaki menyilang paha diatas paha, duduk diatas meja, karena terkesan kurang sopan, hindari pula nongkrong.
Ø Pada saat mengenakan pakaian Dinas (PDU, PDH, PDL, PSAS) dilarang keras untuk jongkok. Kecuali keadaan mendesak.
b.       Sikap berdiri
Ø Badan tegak, punggung dan pinggang lurus, kepala tegak dengan pandangan lurus kedepan, rileks, luwes, dan tersenyum.
Ø Dalam berbicara dan berdiri tidak memasukan tangan kedalam saku, kecuali dalam keadaan dingin.
Ø Sikap berdiri dalam keadaan tangan terkatup didepan akan memberikan penampilan simpatik dan menghormati orang lain.
Ø Dilarang berkacak pinggang, karena memperlihatkan keangkuhan dan kesombongan.
Ø Pada saat menerangkan suatu materi atau memberi instruksi, biasakan satu lengan di belakang dan tangan lain bergerak bebas, pandangan kesegenap penjuru, kaki dibuka sebahu.
Ø Hindari makan-minum sambil berdiri dan hindari pula kaki bersandar di tembok.
c.   Sikap berjalan
Ø Apabila berjalan lebih dari satu orang usahakan sesuaikan/samakan langkah dan irama
Ø Apabila pria dan wanita berjalan bersama-sama hendaknya ada penyesuaian langkah.
Ø Lenggangan tangan secara wajar yang selaras dan serasi, kurang lebih 30 derajat.
Ø Hindari berjalan ditengah jalan, bergandengan, dan berseok-seok pelan.
Ø Hindari berjalan dengan tangan di dalam saku, dan usahakan tidak terlalu banyak ngobrol sambil jalan.
Ø Bila mengantar seorang wanita atau orang tua seyogyanya berada di sebelah kanan belakang setengah langkah. Jika ada beban bawaan pria harus lebih berat dari putri.
Ø Apabila pria dan wanita berjalan bersama-sama di pinggir jalan raya, pria harus dibagian yang dapat melindungi keselamatan wanita.
Ø Perhatikan lingkungan sekitar, jika lewat kerumunan ucapkan salam.
Ø Dilarang keras makan-minum sambil berjalan. Kecuali permen (bukan loli atau permen karet)
d.       Sikap berbicara
Ø  Berbicara dengan suara jelas, tenang, sekali-kali ditegaskan dengan gerakan tangan.
Ø Berbicara dengan memandang kearah yang diajak bicara.
Ø Bicara teratur dan langsung pada pokok permasalahan.
Ø Jadilah pembicara yang baik bila diberi kesempatan,tapi jadilah pendengar yang baik bila harus mendengarkan.
Ø Bila pandangan berbeda, hindari perdebatan, alihkan atau hentikan pembicaraan.
Ø Dilarang keras mengeluarkan kata-kata kotor dan tidak beretika.
Ø Hindari menggunjing orang lain.
Ø Hindari pertanyaan yang bersifat pribadi.
Ø Perhatikan dengan siapa anda berbicara dan seberapa akrabkah anda dengan dia.
Ø Biasakan meminta ijin sebelum berbicara/bertanya, terutama dalam forum-forum tertentu.
2.   Sikap dan cara penghormatan
a.  Penghormatan dengan atau tanpa ucapan sambil berdiri atau berjalan.
1)  Mengangguk sedalam 45 derajat, badan membungkuk sedikit sekitar 3 derajat, sambil berhenti sejenak bila berjalan.
2)  Memberi salam dengan mengangkat tangan setinggi pelipis (sikap Hormat) tanpa membungkuk.
3)  Kedua cara tersebut dapat disertai dengan ucapan : “Assalamu’alaikum. Kang/teh” atau “Selamat Pagi/siang/sore Kang/teh.”
4)  Sikap kedua WAJIB dilakukan yunior kepada senior dalam setiap kegiatan kepaskibraan. Senior wajib membalas atau merespon dengan sikap serupa atau setidaknya dengan anggukan kepala
b.  Penghormatan sewaktu duduk.
1)  Harus berdiri dari duduk dan memberikan penghormatan sesuai keadaan.
2)  Sambil duduk dengan ucapan seperti diatas tanpa berdiri. Seperti dalam kendaraan umum.
3)  Penghormatan sambil duduk dalam mobil, menganggukan kepala dan badan supaya terlihat dari luar.
c.  Penghormatan terhadap jenazah yang lewat diangkut orang, ambulance, mobil.
1)  Berdiri tegak, memberikan salam dengan tangan, bila bertopi lepaskan topi yang dipakai, sertai do’a sesuai agama masing-masing.
2)  Duduk tegak, memberikan salam dengan tangan, disertai do’a sesuai agama masing-masing.
d.  Penghormatan kepada sang saka merah putih.
1)  Harus berdiri tegak
2)  Melakukan sikap hormat, baik yang bertopi ataupun tidak, selama proses pengibaran/penurunan.
e.  Penghormatan kepada lagu kebangsaan “Indonesia Raya”
Berdiri tegak melakukan sikap sempurna.
3.   Sikap dan cara berpakaian
Berpakaian dapat menggambarkan watak, tabiat, perilaku, situasi kondisi internal pemakainya. Bagi seorang Paskibra berpakaian yang baik adalah hal yang penting yanag harus dilakukan.
a.  Di Sekolah
1)   Harus mengenakan pakaian seragam yang bersih dan rapi. Hindari  aktivitas yang dapat menyebabkan pakaian kotor.
2)   Kenakan pakaian PSAS sesuai aturan.
3)   Upayakan memakai kaos dalaman untuk terkesan lebih rapi.
4)   Kenakan sepatu yang bersih dan/atau mengkilap bila dari jenis kulit/semi kulit. Kaos kaki setengah betis.
5)   Pemakaian seragam olah raga disesuaikan dengan jenis dan cabang olah raga. Dilarang mengenakan PDL Paskibra.
6)   Dilarang berdandan dan menggunakan perhiasan berlebihan.
7)    Rambut rapi dan pantas serta menampilkan keserasian.
8)   Wajib memakai lencana anggota diujung kerah Kiri pakaian PSAS.
b.  DalamKegiatan Kepaskibraan
1)   Mengenaakan pakaian Dinas yang disesuaikan dengan jenis kegiatan dan aturan yang telah ditetapkan.
2)   Pakaian harus bersih dan rapi.
3)   Jika memakai sepatu PDH, harus mengkilap.
4)   Wajib mengenakan Lencana Anggota.
c.  Dalam Kehidupan bermasyarakat.
Berpakaian yang sopan menurut etika dan agama, kenakan pakaian yang pantas, selaras dan serasi dengan lingkungan. Dilarang memberikan pakaian Paskibra pada orang yang bukan Paskibra.
4.   Sikap Prilaku bergaul
Seorang Paskibra adalah sosok yang pandai bergaul, supel, ramah, murah senyum, dan menyenangkan untuk dijadikan teman bagi siapapun (konteks positif)). Hindari kesan anggota paskibra kaku, hanya bergaul dengan teman sesame Paskibranya saja, jalin hubungan yang baik dan harmonis dengan setiap orang, adaftasikan diri kita dengan lingkungan mereka tanpa menghilangkan jati diri kita.
a.  Cara berkenalan
1)   Tidak semua orang memiliki keberanian berkenalan atau memperkenalkan diri.jadi yang penting adnya keberanian untuk mencoba.
2)   Mohon ijin terlebih dahulu boleh tidaknya berkenalan.
3)   Bila diperbolehkan ulurkan tangan kita untuk bersalaman, kemudian langsung ulurkan tangan kita, biasanya dia akan langsung menyebutkan namanya. Cara ini lebih baik daripada menanyakan”siapa nama kamu ?”
4)   Langkah selanjutnya improvisasi. Tetapi jangan salah tingkah juga tidak menjadi over acting atao MPO (mencari Perhatian Orang). Bersikaplah yang wajar dan tenang cobalah ambil simpatinya.
5)   Hindari pertanyaan yang bersifat terlalu pribadi pada saat berkenalan.
b.  Memperkenalkan orang lain
1)   Kenalkan teman anda yang bersama anda dengan teman anda berbicara jika belum saling mengenal.
2)    Pria terhadap wanita, sebut nama pria terlebih dahulu.
3)    Muda dan tua, sebut nama yang muda terlebih dahulu
4)   Bila banyak orang tua sebutkan nama yang tertua terlebih dahulu.
c.  Cara bertemu teman lama
1)   Sapalah terlebih dahulu, kemudian ikuti dengan berjabat tangannya dengan kedua tangan, akan terkesan lebih akrab.
2)   Apabila teman kita lupa siapa kita, ingatkan siapa kita dimana pernah bertemu.
d.  Cara bertemu dalam pertemuan.
Upayakan salamilah orang yang hadir, jika terlalu banyak cukup merapatkan kedua tangan di depan dada sambil menatap keseluruh yang hadir, diiringi ucapan salam.
e.  Bertamu
1)   Bertamu harus memperhatikan waktu dan lamanya bertamu. Saat terbaik ialah pada waktu sore. Upayakan waktu kunjungan tidak lebih dari satu jam, tidak saat pemilik rumah sedang tidur, istirahat, kecuali apabila hal yang akan dibicarakan tidak bias ditunda.
2)   Apabila kita belum begitu dekat keluarga tersebut segera perkenalkan diri kepada tuan rumah. Jika kita bermain ke rumah teman mintalah kita dikenalkan dengan oreng tuanya bila memungkinkan.
3)   Dilarang menginap di remah teman tanpa persetujuan tuan rumah dan orang tuanya sendiri.
4)   Dalam bertamu perhatikanlah tindakan-tindakan sebagai berikut :
Ø Mebunyikan bel atau mengetuk pintu sewajarnya, cukup sesekali saja, jangan berulang-ulang.
Ø Jangan duduk bila tidak dipersilahkan
Ø Jangan makan dan minum sebelum dipersilahkan, minumlah denga tertib dengan mencicipi hidangan.
Ø Sesuaikan dengan maksud dan tujuan bertamu.
Ø Selesai kunjungan haruslah pamit. Berikan salam kepada orang tua teman anda, seandainya ada dirumah.
5)    Tatakrama menerima tamu
Ø Bukalah pintu, persilahkan masuk dan tutup kembali.
Ø Persilahkan duduk diruang tamu
Ø Berikan hidangan ala kadarnya
Ø Pada akhir kunjungan, ucapkan terimakasih atas kunjungannya.
Ø Pamitkan pada orang tua anda
Ø Bukakan pintu dan persilahkan  jalan terlebih dahulu, setelah itu anda menyusul.
Ø Bila ada pintu pagar, hendaknya mengantar sampai pintu pagar, anda Bantu membuka pintu .
Ø Apabila tamu itu yang datang untuk orang tua kita, dan orang tua kita sedang tidur, beritahukan bahwa orang tua kita sedang istirahat, tanyakan pesan dan dari siapa, atau anjurkan untuk kembali lagi nanti. Kecuali ada hal yang sangat penting.
f. Menelpon
1)   Ucapkan salam, kemudian sebutkan nomor telepon /alamat yang anda tuju
2)   Sebut nama kita, kemudian sebut nama orang yang dituju.
3)   Bicaralah seperlunya.
4)   Akhir menelepon ucapkan salam dan terimakasih.
g.  Cara membagi waktu
1)   Dahulukan pekerjaan yang penting dan rasional (masuk akal) berdasarkan skala prioritas.
2)   Tidak menunda-nunda pekerjaan.
3)   Jika memungkinkan, lakukan beberapa pekerjaan secara berururtan/sistematis agar efisien.
4)   Manfaatkan waktu luang untuk kegiatan yang positif.
5)   Jika perlu buatlah jadwal kegiatan sehari-hari.
h.  Cara belajar
1)   Manfaatkan waktu belajar sebaik-baiknya dengan cara focus terhadap pelajaran, perhatika penjelasan guru, banyak bertanya untuk hal-hal yang bias dimengerti.
2)   Biasakan sebelum membaca membahas terlebih dahulu bahasan yang akan diajarkan, dan mengulangi di rumah. Dilanjutkan dipelajari bersama guru di sekolah.
3)   Jangan belajar menggunakan sistim SKS (Sistem Kebut Semalam) karena tidak epektif.HAPAL itu penting tetapi PAHAM itu lebih penting.
4)   Dilarang mengerjakan PR disekolah.
5)   Saat ujian harus percaya diri jangan menyontek
6)   Cara belajar yang baik dapat disesuaikan denga selera.
7)   Jangan terlalu jenuh (Jangan lupakan hiburan agar tidak stress)
i. Aturan berpacaran
1)   Niatkan berpacara untuk membuat kita menjadi lebih baik (Biasanya akan lebih rapih, bersih, memotivasi belajar, pengembangan kepribadian ,Dsb.)
2)   Wajib mengenalkan pacar kepada senior atau pelatih, untuk menghindari kompetisi atau persaingan.
3)   Dilarang keras pacaran bagi calon paskibra (Capas) : sesama capas, Capas dengan Senior, Apalagi Capas Dengan Pelatih.
4)   Berpacaranlah yang positif, sehat dan sopan.
5)   Hindari berpacaran yang negatif.
j. Aturan mengkritik/dikritik.
1)   Mengkritik dilakukan untuk perubahan kearah yang lebih baik dan positif. Bukan untuk menekan, menjatuhkan atau menimbulkan permusuhan.
2)   Mengkritik harus didasarkan pada fakta, bukan karma gossip atau katanya.
3)   Mengkritiklah yang santun dan beretika. Ucapkan maaf sebelum mengkritik.
4)   Mengkritik yang baik selalu disertai solusi dan masukan.
5)   Jika kita dikritik ucapkan terimakasih atas kritikannya.
6)   Syarat utama : saling menghormati dengan dilandasi niat yang baik.
k.  Kaidah bergaul Paskibra
SA-TO-TE-MA selalu terucap pada seorang Paskibra, baik dalam kegiatan kepaskibraan maupun di lingkungan masyarakat.
1)   SA (Salam keselamatan)
Bertemu seseorang upayakan menyapa, mengucapkan salam keselamatan menunjukan keakraban dan sikap bersahabat, jauh dari kesan angkuh (judes) dan sombong.
2)   TO (Tolong)
Hindari menyuruh dengan perkataan langsung, awali dengan kata “tolong” agar menunjukan sikap lebih menghargai.
3)   TE (Terima kasih)
Biasakan mengucapkan “terimakasih” pada setiap perlakuan baik kepada kita.
4)   MA (Maaf)
Tidak sungkan untuk meminta maaf atas kesalahan yang telah diperbuat, dan tidak ragu memaafkan kesalahan orang lain. Kata”maaf” juga harus diucapkan untuk mengawali penyelaan, misalnya ketika senior sedang menerangkan sesuatu ada yang kurang dimengerti, Ucapkan”maaf kang/teh, ijin bertanya?”
5.   Sikap dan tata cara makan dan minum
a.  Dilarang keras makan dan minum sambil berjalan
1)   Makan/minum sambil berjalan dilarang Agama.
2)   Kita bisa tersedak bila makan-minum sambil berjalan.
b.  Tatakrama makan
1)   Mebiasakan makan dengan cara yang sopan dimanapun.
2)   Pada waktu menarik kursi, hendaknya diangkat sedikit. Pria yang pertama memberikan pertolongan kepada wanita pada mereka hendak mengambil tempat duduk.
3)   Duduk dengan sikap tegak, kedua tangan diletakan disamping piring, hendaknya tidak menyembunyikan tangan dibawah meja atau meletakan siku diatas meja.
4)   Berdo’alah sebelum dan sesudah makan.
5)   Tawari orang-orang yang ada disekitar tempat makan/minum.
6)   Meskipun terasa sangat lapar, hendaknya tidak mengambil nasi terlalu banyak, lebih baik mengambil agak kurang bila kurang tinggal nambah lagi.
7)   Salah satu syarat makan yang sopan adalah mengunyah dengan mulut tertutup tanpa mengeluarkan suara.
8)   Pada waktu mulut berisi makanan, jangan sekali-kali berbicara, tunggulah sampai makanan habis tertelan.
9)   Apabila makan harus memakai pisau untuk mengiris daging misalnya, maka memegang pisau tersebut dengan tangan kanan, sedang garpu tetap ditangan kiri.
10)     Apabila tengah makan minum, maka sendok dan garpu diletakan terlentang dipiring kemudian minum, pada saat minum tidak mengeluarkan suara, berkumur atau bersendawa.
11)    Bila menambah nasi hendaknya nasi dalam piring masih tersisa, hendaknya meletakan sendok dan garpu telentang.
12)    Pada saat makan hendaknya percakapan dibatasi pada soal-soal ringan, tidak membicarakan yang tidak sesuai.
13)    Apabila selesai makan, sendok dan garpu diletakan telungkup sejajar dipiring (arah jam 11).
14)    Tidak sopan bila meninggalkan sisa makanan dipiring.
15)    Jika dalam undangan jamuan makan, menghadapi alat-alat makan yang beraneka ragam, jangan merasa canggung. Alat-alat makan itu biasanya digunakan dengan aturan sebagai berikut : baik yang terletak disebelah kanan atau kiri piring, alat yang pertama digunakan adalah yang disebelah luar kemudian berturut-turut kedalam. Kalau masih ragu-ragu tirulah tamu yang kelihatan sudah berpengalaman.
16)    Jika dalam buffet dinner (prasmanan). Dalam antrian mengambil makanan yang dihidangkan seyogyanya didahulukan wanita atau orang yang lebih tua atau yang lebih dihormati. Hindari mengelap piring  karena akan menyinggung tuan rumah. Walaupun bebas untuk mengambil hidangan, tidaklah sopan mengambil terlalu banyak. Seduklah hidangan dipiring saji dari arah luar kedalam. Tatalah makanan diatas piring dengan baik. Carilah tempat duduk yang nyaman, tidak menghalangi jalan, dengan makan diletakan diatas pangkuan sehingga makan denga sendok dan garpu.
17)    Makan tanpa sendok dan garpu. Biasanya dilakukan diatas tikar, untuk itu lepaskan alas kaki berikut kaos kakinya. Cuci/basahi tangan tanpa mencipratkannya. Apabila hendak mengambil sayur atau lauk pauk pergunakanlah dengan tangan kiri, demikian juga hendak minum, gelas dipegang dengan tangan kiri.
 
Read more ...
Designed By